Sabtu, 04 Desember 2010

Anis Merah Pemikat Hati

         
Anis merah atau punglor merah merupakan burung yang unik. Dibanding jenis burung yang lain , anis merah mempunyai daya tarik tersendiri bagi para penggemarnya. daya tarik jenis burung ini terletak pada "telernya," yaitu kondisi burung yang menggerakkan kepala ke kanan dan kekiri ketika sedang berkicau pada posisi klimaks. inilah yang membuat saya sangat terpesona pada burung anis merah. Pada dasarnya pakan anis merah cukup gampang, yaitu jangkrik, kroto, dan cacing. namun dalam hal perawatan, kita harus telaten dan sabar, jika dibandingkan dengan perawatan jenis burung lainnya.
Sejak tahun 1998 saya sudah memlihara punglor merah, disamping jenis burung yang lain.namun demikian saya masih belum paham apa dan bagaimana telernya, karena saya sendiri masih belum paham perawatan punglor merah. Tahun 2004 saya coba memlihara punglor merah lagi, dimulai dari kondisi burung masih trotolan (anakan). dari minggu sampai berganti bulan saya coba menemukan  cara membuat burung mau teler. alhasil pada bulan ke-5 punglor piaraan saya sudah gacor dan ini yang membuat rasa senang tiada tara. Pada bulan berikutnya ,tanpa sengaja sepulang kerja saya melihat piaraan saya ini sudah teler. rasa senang berbaur kebanggaan, karena telah bersusah payah secara telaten merawat burung ini. Kejadian ini saya ceritakan pada teman. seminggu kemudian saya coba ikut latihan bersama . ternyata piaraan saya malah gak mau bunyi. minggu berikutnya saya coba lagi, ternyata mau teler dan kata teman2 sangat bagus, karena telernya full. disinilah letak kebanggaan, memelihara anis merah.
          Empat bulan kemudian burung kesayangan ini saya jual, karena kebutuhan mendesak dan dibeli teman sendiri. sejak saat itu saya hanya mendengar cerita dari teman, bahwa burung tersebut ternyata berkualitas. terbukti dari beberapa kali lomba selalu mendapat nomer, minimal juara 2. terakhir berita yang saya dengar burung tersebut dijual lagi dan laku di atas 10 jt.
Pada September tahun 2010 ini saya merawat 2 anis merah lagi secara telaten. maklum untuk hiburan setelah capek pulang kerja. Burung piaraan saya  ada 7ekor, namun kurang lengkap tanpa kehadiran si anis merah. Hebatnya harga anis merah sekarang sudah cukup tinggi. kiranya populasi anis merah di jawa semakin sedikit karena tidak diimbangi dengan upaya pelestariannya. Setelah membaca beberapa artikel, ternyata di Bali masih banyak terdapat burung jenis ini .Saya memberikan acungan jempol, karena penangkaran AM di Bali dilakukan secara alami  dan seimbang  untuk mencegah kepunahan. Tanpa kesadaran dan  disiplin yang tinggi, mustahil penangkaran alami dapat dilakukan , apalagi ketika manusia didesak oleh kebutuhan ekonomi. segala cara dilakukan tanpa didasari pertimbangan kelestariannya. Malah berdasarkan artikel yang saya baca, bagi siapa saja yang ketahuan mencuri burung anis merah di ladang petani/peternak, pasti dikenakan sanksi yang telah ditetapkan oleh masyarakat adat di Bali ooh..andaikan pola pikir masyarakat di Jawa sama seperti di Bali, saya yakin species burung ini tidak akan punah. 
Saya berupaya mencari info melalui internet dimana tempat pengepul anis merah yang bagus dan hasilnya saya temukan satu broker AM yang menurut saya paling cocok. Saya mencoba menghubungi Wayan Supantia, tinggal di Pupuan-Tabanan Bali meski via HP dan FB, ternyata saya sepakat karena harganya lebih murah dan burungnya pilihan dibanding harga yang ditawarkan pihak lain di Bali.
Sampai sekarang saya tak habis pikir, kiranya Tuhan memberikan kelebihan dan daya tarik  istimewa pada burung anis merah alias punglor merah ini. Terimakasih Tuhan kiranya Engkau Mahakuasa atas makhluk di bumi ini.Semoga keberadaan anis merah alias punglor merah tidak punah, agar generasi mendatang masih dapat menikmati kicauan dan keistimewaan salah satu species  burung pemikat hati ini.Bagi pembaca dan teman2 yang memiliki hoby sama, mari kita saling tukar pengalaman. Mohon maaf atas segala kekurangan , karena saya masih tahab belajar menyukai burung kicauan khususnya anis merah alias punglor merah.